SOAL
1. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang tasawuf!
a. Pengertian
b. Dasar-dasar tasawuf dalam Islam
c. Sejarah kemunculannya
d. Perbedaan tasawuf dan filsafat
2. Dalam tasawuf terdapat tema yang disebut maqam
dan ahwal. Jelaskan dan apa perbedaan keduanya!
3. Hasan al-Basri adalah salah satu tokoh yang
dikenal sebagai orang pertama mengajarkan zuhud, khauf dan raja’.jelaskan!
JAWAB
1. a. Menurut bahasa (etemologi) tasawuf
mempunyai beberapa arti :
shafa artinya bersih suci
shuf artinya bulu binatang sebab orang-orang yang memasuki
tasawuf itu memakai baju dari bulu binatang, kerena benci mereka kepada pakaian
yang indah-indah (pakaian orang dunia ini).
Shufanah ialah segolongan sahabat-sahabat Nabi yang menyisihkan
dirinya di satu tempat terpencil di samping mesjid Nabi.
Menurut
Istilah tasawuf adalah satu paham filsafat Islam, yang maksudnya bermula ialah
hendak zuhud dari dunia yang fana. Al-Junaid mengartikan tasawuf itu adalah
keluar dari budi pekerti yang tercela dan masuk kepada budi pekerti yang
terpuji. Jadi bisa kita simpulkan tasawuf itu adalah membersihkan jiwa,
mendidik, dan mempertinggi derajat budi, menekan segala kelobaan dan kerakusan,
memerangi syahwat yang terlebih dari keperluan untuk kesentosaan diri.
b. Para
pengkaji tentang tasawuf sepakat bahwasanya tasawuf berazaskan kezuhudan
sebagaimana yang diperaktekkan oleh Nabi Saw, dan sebahagian besar dari
kalangan sahabat dan tabi’in. Kezuhudan ini merupakan implementasi dari
nash-nash al-Qur’an dan Hadis-hadis Nabi Saw yang berorientasi akhirat dan
berusaha untuk menjauhkan diri dari kesenangan duniawi yang berlebihan yang
bertujuan untuk mensucikan diri, bertawakkal kepada Allah Swt, takut terhadap
ancaman-Nya, mengharap rahmat dan ampunan dari-Nya dan lain-lain.
Ayat-ayat Al-Qur’an yang dijadikan dasar
tasawuf diantaranya :
Artinya:
Barang
siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan kami tambah keuntungan itu
baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia kami berikan
kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu
bahagianpun di akhirat. (Q.S Asy-Syuura: 20)
Artinya:
Dan
memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan barangsiapa yang
bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.
Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya
Allah Telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (Q.S
ath-Thalaq: 3)
Artinya:
“Dan
pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah
tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang
Terpuji.” (Q.S al-Isra’: 79)
Artinya:
“Dan
sebutlah nama Tuhanmu pada (waktu) pagi dan petang. Dan pada sebagian dari
malam, Maka sujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang
panjang dimalam hari.” (Q.S al-Insan: 25-26).
Artinya:
“Dan
orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka” (Q.S
al-Furqan: 64).
Adapun
hadis-hadis nabi yang di jadikan dasar tasawuf di antaranya:
Artinya:
Dari
sahabat Sahal bin Saad as-Sa’idy beliau berkata: datang seseorang kepada
Rasulullah Saw dan berkata: ‘Wahai Rasulullah ! tunjukkanlah kepadaku suatu
amalan, jika aku mengerjakannya maka Allah akan mencintaiku dan juga manusia’,
Rasulullah Saw bersabda: “berlaku zuhudalah kamu di dunia, maka Allah akan
mencintaimu, dan berlaku zuhudlah kamu atas segala apa yang dimiliki oleh
manusia, maka mereka (manusia) akan mencintaimu”.
Artinya:
Dari
Zaid bin Tsabit beliau berkata : Aku mendengarkan Rasulullah Saw bersabda:
“Barangsiapa yang menjadikan dunia sebagai tujuannya, maka Allah akan berlepas
diri dari segala urusannya dan tidaklah ia mendapatkan dari dunia sesuatu apapun
keculi apa yang telah di tetapkan baginya. Dan barang siapa yang sangat
menjadikan akhirat sebaga tujuannya, maka Allah akan mengumpulkan seluruh harta
kekayaan baginya, dan menjadikan kekayaan itu dalam hatinya, serta mendapatkan
dunia sedang ia dalam keadaan tertindas”.
“Hiduplah
kamu di dunia seolah-seolah kamu adalah orang asing atau seorang musafir”
c. Timbulnya
tasawuf dalam islam tidak bisa dipisahkan dengan kelahiran islam itu sendiri,
yaitu semenjak Muhammad diutus menjadi Rasul untuk segenap umat manusia dan
alam semesta. Fakta sejarah menunjukan bahwa pribadi Muhammad sebelum diangkat
menjadi Rasul telah berulang kali melakukan tahanuts dan khalawat
di gua Hira’ disamping untuk mengasingkan diri dari masyarakat kota Mekkah yang
sedang mabuk memperturutkan hawa nafsu keduniaan. Di sisi lain Muhammad juga
berusaha mencari jalan untuk membersihkan hati dan mensucikan noda-noda yang
menghinggapi masyarakat pada masa itu. Tahanuts dan khalawat yang dilakukan
Muhammad saw bertujuan untuk mencari ketenangan jiwa dan keberhasilan hati
dalam menempuh liku-liku probelema kehidupan yang beraneka ragam, berusaha
untuk memperoleh petunjuk dan hidayah serta mencari hakikat kebenaran, dalam
situasi yang demikianlah Muhammad menerima Wahyu dari Allah SWT, yang berisi
ajaran-ajaran dan peraturan-peraturan sebagai pedoman dalam mencapai
kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
Sejarah historis ajaran tasawuf mengalami perkembangan yang sangat
pesat, berawal dari upaya meniru pola kehidupan Rosulluhan saw, baik sebelum
menjadi Nabi dan terutama setelah beliau bertugas menjadi Nabi dan Rasul, prilaku dari Nabi Muhammad yang dijadikan suri tauladan utama bagi para sahabat yang
kemudian berkembang menjadi doktrin yang bersifat konseptual. Tasawuf pada
masa Rosulullah SAW adalah
sifat umum yang terdapat pada hampir seluruh sahabat – sahabat Nabi tanpa terkecuali. Menurut catatan
sejarah dari sahabat Nabi yang pertama sekali melembagakan tasawuf dengan
cara mendirikan madrasah tasawuf adalah Huzaifah bin Al-Yamani, sedangkan Imam Sufi yang pertama dalam
sejarah Islam adalah Hasan Al-Basri ( 21-110 H ) seorang ulama tabi'in, murid
pertama dari Huzaifah bin Al-Yamani, beliau dianggap tokoh sentral dan yang
paling pertama meletakkan dasar metodologi ilmu tasawuf. Hasan Al-Basri adalah
orang yang pertama mempraktekkan, berbicara menguraikan maksud tasawuf
sebagai pembuka jalan generasi berikutnya.
Ada
yang mengatakan bahwa Tasawuf muncul sebagai akibat dari ketidakselarasan
kondisi social politik pada masa setelah sahabat yang jauh dari nilai-nilai
seperti masa lalu untuk kembali ke jalan islam yang lurus dengan mendekatkan
diri kepada-Nya.
d.
Tasawuf adalah suatu ilmu yang dengannya Anda dapat memperbaiki hati dan menjadikannya
semata-mata bagi Allah, dengan menggunakan pengetahuan Anda tentang jalan
Islam, khususnya fiqih dan pengetahuan yang berkaitan, untuk memperbaiki amal
Anda dan menjaganya dalam batas-batas syariat Islam agar kebijaksanaan menjadi
nyata. Dan dengan tasawuf anda belajar bagaimana
berprilaku supaya berada dalam kehadiran Tuhan Yang Maha ada melalui penyucian batin dan mempermanisnya dengan amal baik. Jalan tasawuf dimulai sebagai suatu ilmu, tengahnya adalah amal. dan akhirnva adalah karunia Ilahi. Sedangkan ilmu filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta dan manusia, sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat dicapai oleh akal manusia, dan bagaimana sikap manusia itu seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu.
berprilaku supaya berada dalam kehadiran Tuhan Yang Maha ada melalui penyucian batin dan mempermanisnya dengan amal baik. Jalan tasawuf dimulai sebagai suatu ilmu, tengahnya adalah amal. dan akhirnva adalah karunia Ilahi. Sedangkan ilmu filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta dan manusia, sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat dicapai oleh akal manusia, dan bagaimana sikap manusia itu seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu.
2.
Dalam buku “kunci memasuki dunia tasawuf” di jelaskan bahwa :
Ahwal adalah keadaan-keadaan spiritual. Ini adalah anugerah dan karunia Allah kepada
hati para penempuh jalan Spiritual. Ada ribuan di atas ribuan keadaan
spiritual, yang masing-masing mengandung banyak sekali kiasan halus, dan setiap
kiasaan mengandung makna-makna yang sangat banyak. Orang yang mendengarkan
konser spiritual bisa mengalami berbagai keadaan spiritual.
Maqam adalah kedudukan spiritual. Sebuah maqam diperoleh dan dicapai melalui
upaya dan ketulusan sang penempuh jalan Spiritual. Namun, perolehan ini
sesungguhnya terjadi berkat Rahmat Allah. Suatu kedudukan adalah suatu kualitas
jiwa yang “tetap” yang berbeda dengan sifat sementara dari suatu keadaan
spiritual (hal). Manakala sang penempuh jalan spiritual (salik) naik ke
maqam yag lebih tinggi, dia tidak “meninggalkan” maqam yang lebih rendah,
melainkan melakukan perjalanan bersamanya. Ketika tercapai kualitas-kualitas
terpuji yang bekenaan dengan suatu kedudukan khusus, maka segenap kualitas itu
semakin kukuh dan mantap serta tetap bersamanya dalam kenaik-annya yang tiada
henti.
3.
Zuhud menurut Hasan Al-Basri
zuhud terhadap kehidupan dunia, sehingga ia menolak segala kesenangan dan
kenikmatan dunia. Hasan Al-Basri mangumpamakna dunia ini seperti ular, terasa
mulus kalau disentuh tangan, tetapi racunnya dapat mematikan. Oleh sebab itu,
dunia ini harus dijauhi dan kemegahan serta kenikmatan dunia harus ditolak.
Karena dunia bisa membuat kita berpaling dari kebenaran dan membuat kita selalu
memikirkannya. sedangkan khauf dan raja' dengan pengertian merasa takut kepada
siksa Allah karena berbuat dosa dan sering melalaikan perintah Allah. Merasa
kekurangan dirinya dalam mengabdi kepada Allah, timbullah rasa was was dan
takut, khawatir mendapat murka dari Allah. Dengan adanya rasa takut itu pula
menjadi motivasi tersendiri bagi seseorang untuk mempertinggi kualitas dan
kadar pengabdian kepada Allah dan sikap raja' ini adalah mengharap akan ampunan
Allah dan karunia-NYA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar