Rabu, 30 Januari 2013

midtest akhlak Tasawuf



SOAL
1.      Jelaskan apa yang anda ketahui tentang tasawuf!
a.       Pengertian
b.      Dasar-dasar tasawuf dalam Islam
c.       Sejarah kemunculannya
d.      Perbedaan tasawuf dan filsafat
2.      Dalam tasawuf terdapat tema yang disebut maqam dan ahwal. Jelaskan dan apa perbedaan keduanya!
3.      Hasan al-Basri adalah salah satu tokoh yang dikenal sebagai orang pertama mengajarkan zuhud, khauf dan raja’.jelaskan!
JAWAB
1.      a. Menurut bahasa (etemologi) tasawuf mempunyai beberapa arti :
shafa artinya bersih suci
shuf artinya bulu binatang sebab orang-orang yang memasuki tasawuf itu memakai baju dari bulu binatang, kerena benci mereka kepada pakaian yang indah-indah (pakaian orang dunia ini).
Shufanah ialah segolongan sahabat-sahabat Nabi yang menyisihkan dirinya di satu tempat terpencil di samping mesjid Nabi.
      Menurut Istilah tasawuf adalah satu paham filsafat Islam, yang maksudnya bermula ialah hendak zuhud dari dunia yang fana. Al-Junaid mengartikan tasawuf itu adalah keluar dari budi pekerti yang tercela dan masuk kepada budi pekerti yang terpuji. Jadi bisa kita simpulkan tasawuf itu adalah membersihkan jiwa, mendidik, dan mempertinggi derajat budi, menekan segala kelobaan dan kerakusan, memerangi syahwat yang terlebih dari keperluan untuk kesentosaan diri.
b. Para pengkaji tentang tasawuf sepakat bahwasanya tasawuf berazaskan kezuhudan sebagaimana yang diperaktekkan oleh Nabi Saw, dan sebahagian besar dari kalangan sahabat dan tabi’in. Kezuhudan ini merupakan implementasi dari nash-nash al-Qur’an dan Hadis-hadis Nabi Saw yang berorientasi akhirat dan berusaha untuk menjauhkan diri dari kesenangan duniawi yang berlebihan yang bertujuan untuk mensucikan diri, bertawakkal kepada Allah Swt, takut terhadap ancaman-Nya, mengharap rahmat dan ampunan dari-Nya dan lain-lain.
Ayat-ayat Al-Qur’an yang dijadikan dasar tasawuf diantaranya :
Artinya:
Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat. (Q.S Asy-Syuura: 20)
Artinya:
Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah Telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (Q.S ath-Thalaq: 3)
Artinya:
“Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang Terpuji.” (Q.S al-Isra’: 79)
Artinya:
“Dan sebutlah nama Tuhanmu pada (waktu) pagi dan petang. Dan pada sebagian dari malam, Maka sujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang dimalam hari.” (Q.S al-Insan: 25-26).
     Artinya:
“Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka” (Q.S al-Furqan: 64).
                     Adapun hadis-hadis nabi yang di jadikan dasar tasawuf di antaranya:
           
Artinya:
         Dari sahabat Sahal bin Saad as-Sa’idy beliau berkata: datang seseorang kepada Rasulullah Saw dan berkata: ‘Wahai Rasulullah ! tunjukkanlah kepadaku suatu amalan, jika aku mengerjakannya maka Allah akan mencintaiku dan juga manusia’, Rasulullah Saw bersabda: “berlaku zuhudalah kamu di dunia, maka Allah akan mencintaimu, dan berlaku zuhudlah kamu atas segala apa yang dimiliki oleh manusia, maka mereka (manusia) akan mencintaimu”.
Artinya:
         Dari Zaid bin Tsabit beliau berkata : Aku mendengarkan Rasulullah Saw bersabda: “Barangsiapa yang menjadikan dunia sebagai tujuannya, maka Allah akan berlepas diri dari segala urusannya dan tidaklah ia mendapatkan dari dunia sesuatu apapun keculi apa yang telah di tetapkan baginya. Dan barang siapa yang sangat menjadikan akhirat sebaga tujuannya, maka Allah akan mengumpulkan seluruh harta kekayaan baginya, dan menjadikan kekayaan itu dalam hatinya, serta mendapatkan dunia sedang ia dalam keadaan tertindas”.
“Hiduplah kamu di dunia seolah-seolah kamu adalah orang asing atau seorang musafir”
c. Timbulnya tasawuf dalam islam tidak bisa dipisahkan dengan kelahiran islam itu sendiri, yaitu semenjak Muhammad diutus menjadi Rasul untuk segenap umat manusia dan alam semesta. Fakta sejarah menunjukan bahwa pribadi Muhammad sebelum diangkat menjadi Rasul telah berulang kali melakukan tahanuts dan khalawat di gua Hira’ disamping untuk mengasingkan diri dari masyarakat kota Mekkah yang sedang mabuk memperturutkan hawa nafsu keduniaan. Di sisi lain Muhammad juga berusaha mencari jalan untuk membersihkan hati dan mensucikan noda-noda yang menghinggapi masyarakat pada masa itu. Tahanuts dan khalawat yang dilakukan Muhammad saw bertujuan untuk mencari ketenangan jiwa dan keberhasilan hati dalam menempuh liku-liku probelema kehidupan yang beraneka ragam, berusaha untuk memperoleh petunjuk dan hidayah serta mencari hakikat kebenaran, dalam situasi yang demikianlah Muhammad menerima Wahyu dari Allah SWT, yang berisi ajaran-ajaran dan peraturan-peraturan sebagai pedoman dalam mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
         Sejarah historis ajaran tasawuf mengalami perkembangan yang sangat pesat, berawal dari upaya meniru pola kehidupan Rosulluhan saw, baik sebelum menjadi Nabi dan terutama setelah beliau bertugas menjadi Nabi dan Rasul, prilaku dari Nabi Muhammad yang dijadikan suri tauladan utama bagi para sahabat yang kemudian berkembang menjadi doktrin yang bersifat konseptual. Tasawuf pada masa Rosulullah SAW adalah sifat umum yang terdapat pada hampir seluruh sahabat – sahabat Nabi tanpa terkecuali. Menurut catatan sejarah dari sahabat Nabi yang pertama sekali melembagakan tasawuf dengan cara mendirikan madrasah tasawuf adalah Huzaifah bin Al-Yamani, sedangkan Imam Sufi yang pertama dalam sejarah Islam adalah Hasan Al-Basri ( 21-110 H ) seorang ulama tabi'in, murid pertama dari Huzaifah bin Al-Yamani, beliau dianggap tokoh sentral dan yang paling pertama meletakkan dasar metodologi ilmu tasawuf. Hasan Al-Basri adalah orang yang pertama mempraktekkan, berbicara menguraikan maksud tasawuf sebagai pembuka jalan generasi berikutnya.
         Ada yang mengatakan bahwa Tasawuf muncul sebagai akibat dari ketidakselarasan kondisi social politik pada masa setelah sahabat yang jauh dari nilai-nilai seperti masa lalu untuk kembali ke jalan islam yang lurus dengan mendekatkan diri kepada-Nya.
d. Tasawuf adalah suatu ilmu yang dengannya Anda dapat memperbaiki hati dan menjadikannya semata-mata bagi Allah, dengan menggunakan pengetahuan Anda tentang jalan Islam, khususnya fiqih dan pengetahuan yang berkaitan, untuk memperbaiki amal Anda dan menjaganya dalam batas-batas syariat Islam agar kebijaksanaan menjadi nyata. Dan dengan tasawuf anda belajar bagaimana
berprilaku supaya berada dalam kehadiran Tuhan Yang Maha ada melalui penyucian batin dan mempermanisnya dengan amal baik. Jalan tasawuf dimulai sebagai suatu ilmu, tengahnya adalah amal. dan akhirnva adalah karunia Ilahi. Sedangkan ilmu filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta dan manusia, sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat dicapai oleh akal manusia, dan bagaimana sikap manusia itu seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu.
2.      Dalam buku “kunci memasuki dunia tasawuf” di jelaskan bahwa :
Ahwal adalah keadaan-keadaan spiritual. Ini adalah anugerah dan karunia Allah kepada hati para penempuh jalan Spiritual. Ada ribuan di atas ribuan keadaan spiritual, yang masing-masing mengandung banyak sekali kiasan halus, dan setiap kiasaan mengandung makna-makna yang sangat banyak. Orang yang mendengarkan konser spiritual bisa mengalami berbagai keadaan spiritual.
Maqam adalah kedudukan spiritual. Sebuah maqam diperoleh dan dicapai melalui upaya dan ketulusan sang penempuh jalan Spiritual. Namun, perolehan ini sesungguhnya terjadi berkat Rahmat Allah. Suatu kedudukan adalah suatu kualitas jiwa yang “tetap” yang berbeda dengan sifat sementara dari suatu keadaan spiritual (hal). Manakala sang penempuh jalan spiritual (salik) naik ke maqam yag lebih tinggi, dia tidak “meninggalkan” maqam yang lebih rendah, melainkan melakukan perjalanan bersamanya. Ketika tercapai kualitas-kualitas terpuji yang bekenaan dengan suatu kedudukan khusus, maka segenap kualitas itu semakin kukuh dan mantap serta tetap bersamanya dalam kenaik-annya yang tiada henti.
3.      Zuhud menurut Hasan Al-Basri zuhud terhadap kehidupan dunia, sehingga ia menolak segala kesenangan dan kenikmatan dunia. Hasan Al-Basri mangumpamakna dunia ini seperti ular, terasa mulus kalau disentuh tangan, tetapi racunnya dapat mematikan. Oleh sebab itu, dunia ini harus dijauhi dan kemegahan serta kenikmatan dunia harus ditolak. Karena dunia bisa membuat kita berpaling dari kebenaran dan membuat kita selalu memikirkannya. sedangkan khauf dan raja' dengan pengertian merasa takut kepada siksa Allah karena berbuat dosa dan sering melalaikan perintah Allah. Merasa kekurangan dirinya dalam mengabdi kepada Allah, timbullah rasa was was dan takut, khawatir mendapat murka dari Allah. Dengan adanya rasa takut itu pula menjadi motivasi tersendiri bagi seseorang untuk mempertinggi kualitas dan kadar pengabdian kepada Allah dan sikap raja' ini adalah mengharap akan ampunan Allah dan karunia-NYA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar